Kamis, 17 September 2015
Komposisi Pembuatan Pasta Gigi
Di setiap harinya kita tak bisa lepas dari kegiatan menggosok gigi dengan menggunakan sikat gigi dan pasta gigi. Kegiatan gosok gigi sebaiknya dilakukan sebanyak 2-3 kali sehari, terutama dilakukan sehabis makan. Pernahkah anda dalam sehari saja tidak menggosok gigi? Karena sesuatu hal, penulis pernah sesekali dalam sehari tidak menggosok gigi, sehingga akibatnya mulut terasa tidak nyaman dan canggung bicara jarak dekat dengan seseorang karena kuwatir bau mulut.
Ketika digunakan untuk sikat gigi, pasta gigi yang baik harus memenuhi sifat-sifat:
1. Dapat menghilangkan partikel-partikel asing, sisa makanan yang menempel pada gigi, plak atau karang gigi, dan dapat membersihkan gigi.
2. Haruslah tidak bersifat toksik, memiliki rasa yang menyenagkan dan setelah menggunakan terasa segar dimulut.
Bahan baku pasta gigi tersusun atas :
1. Bahan polishing ( penggosok), merupakan salah satu bahan terpenting untuk menghilangkan partikel-partikel sisa makanan yang menempel pada gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Aluminium fosfat.
2. Bahan foaming ( pembusa ), berfungsi untuk membantu aksi bahan polishig dengan membasahi gigi dan partikel makanan yang tertinggal pada gigi dan juga berfungsi mengemulsikan lendir dimulut. Bahan pembusa yang digunakan SLS ( sodium lauryl sulfonate ) dengan nama dagang texapon, emal dll.
3. Bahan moistener ( pelembab ), berfungsi untuk mencegah pengeringan dan pengerasan pada pasta gigi. Bahan yang sering digunakan diantaranya Gliserin , Propylene glikol dll.
4. Bahan pengikat, berfungsi untuk mencegah terjadinya pemisahan bahan pada pasta gigi. Bahan yang digunakan diantaranya sodium alginat.
5. Bahan pemanis, berfungsi untuk menberikan rasa manis pada pasta gigi. Bahan yang digunakan diantaranya sakarin.
6. Bahan pemberi rasa, berfungsi untuk memberikan aroma dan rasa pada pasta dan menghindari rasa eneg atau mual. Disamping itu juga untuk menambah kesegaran pasta gigi. Bahan yang digunakan minyak peppermint.
7. Bahan pengawet, berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi. Bahan ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan sodium benzoat.
8. Bahan flouride, merupakan salah satu zat yang berfungsi untuk pertumbuhan dan kesehatan gigi, melapisi struktur gigi dan ketahanannya terhadap proses pambusukan serta pemicu mineralisasi. flournya memberikan efek deterjen dan unsur kimianya mengeraskan lapisan email gigi. Flouride yang banyak digunakan adalah salah satunya sodium flouride ( NaF ). Pemberian flouride untuk pasta gigi dianjurkan 0,05% – 0,08%, karena kelebihan pemberian flouride akan mengakibatkan merusak kesehatan. Penulis menganjurkan dalam pembuatan pasta gigi tanpa flouride sih tak apa-apa.
Komposisi pembuatan pasta gigi
1. Alumium fosfat maksimal
2. Texapon 3%
3. Gliserin (15 – 20)%
4. Sodium alginat 25%
5. Sakarin secukupnya
6. Minyak peppermint secukupnya
7. Sodium benzoat 0,1%
8. Sodium flouride
9. Air Secukupnya
Peralatan yang dibutuhkan: wadah dan pengaduk kayu
Cara membuat pasta gigi
1. Sodium alginat + gliserin diaduk rata
2. (1) + Texapon diaduk rata
3. Air + Sodium benzoat aduk rata
4. (3) dicampur ke (2) aduk rata + NaF
5. (4) + Pemanis aduk rata
6. (5) + Aluminium fosfat aduk rata
7. (6) + Minyak peppermint aduk rata
8. Siap dikemas
SELAMAT MENCOBA SEMOGA SUKSES
Hubungi :
INDOARTHA CHEMICAL
CV. Lintas Artha Engineering
GENERAL CONTRACTOR, MANUFACTURE, COMMISIONING
Malang :
Jl. Perusahaan No.37 C Singosari Malang Jawa Timur
Phone: 0341 6587886
Surabaya :
Jl. Karang Empat XII/ 61. Surabaya
Jember :
Jl. Candi Mendut, Krajan Wirolegi No. 104. Kota Jember Jawa Timur
Email :
lintas_eng05@yahoo.com
Trader and Supplier of Chemicals
General Chemicals, Industrial Chemicals, Solvent Chemicals, Food Grade Chemicals, Laboratory Equipments.
0 komentar:
Posting Komentar